Pemilihan Umum 2019 di Indonesia semakin dekat, dan penting bagi kita untuk mengingat betapa pentingnya etika berpolitik dalam menjaga keharmonisan bangsa. Etika berpolitik merupakan kunci utama dalam memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan baik dan damai.
Menurut para pakar politik, Pentingnya Etika Berpolitik dalam Pemilu 2019 tidak boleh diabaikan. Dr. Airlangga Pribadi Kusman, seorang dosen Ilmu Politik di Universitas Indonesia, mengatakan bahwa “Etika berpolitik adalah landasan moral yang harus dimiliki oleh setiap politisi dan pemilih. Tanpa etika berpolitik yang baik, proses demokrasi bisa terancam oleh konflik dan kekacauan.”
Selain itu, menurut referensi dari buku “Etika Politik” karya Prof. Dr. Soerjono Soekanto, etika berpolitik juga mencakup prinsip-prinsip seperti kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab. Dengan menerapkan etika berpolitik dalam Pemilu 2019, kita dapat memastikan bahwa pemimpin yang terpilih adalah orang-orang yang benar-benar mementingkan kepentingan rakyat.
Namun, sayangnya, dalam beberapa kasus, etika berpolitik seringkali diabaikan demi kepentingan pribadi atau kelompok. Hal ini bisa berdampak buruk pada keharmonisan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai pemilih untuk memilih pemimpin yang memiliki etika berpolitik yang baik.
Dalam menghadapi Pemilu 2019, kita harus ingat pesan dari Bung Karno, “Politik adalah pengabdian, bukan ajang untuk mencari kekuasaan semata. Etika berpolitik adalah cermin dari karakter seorang pemimpin.” Mari kita jaga keharmonisan bangsa dengan menerapkan etika berpolitik dalam setiap langkah politik kita. Semoga Pemilu 2019 berjalan dengan damai dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas untuk Indonesia yang lebih baik.