Peran media massa dalam membentuk opini publik terkait Pilkada Serentak 2024 tentu sangat penting. Media massa memiliki kekuatan untuk memengaruhi pandangan masyarakat terhadap calon-calon pemimpin yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah mendatang.
Menurut pakar komunikasi politik, Dr. Hery Yanto, media massa memiliki peran strategis dalam proses demokrasi, termasuk dalam Pilkada Serentak. “Media massa dapat menjadi wahana untuk menyampaikan informasi yang obyektif dan akurat kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat membuat keputusan yang cerdas saat memilih pemimpin,” ujar Dr. Hery Yanto.
Dalam konteks Pilkada Serentak 2024, media massa diharapkan dapat memberikan ruang yang adil bagi setiap calon untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja mereka kepada masyarakat. Hal ini penting agar masyarakat memiliki pemahaman yang mendalam tentang calon pemimpin yang akan mereka pilih.
Namun, peran media massa juga harus diimbangi dengan etika jurnalistik yang tinggi. Menurut Peneliti Senior Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia, Dr. Syamsuddin Haris, media massa harus mampu memfilter informasi yang disampaikan oleh calon-calon sehingga masyarakat tidak terjebak dalam narasi yang menyesatkan. “Media massa harus bertindak sebagai penjaga kebenaran dan keadilan dalam menyampaikan informasi terkait Pilkada Serentak 2024,” ungkap Dr. Syamsuddin Haris.
Sebagai masyarakat, kita juga memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya menjadi konsumen informasi dari media massa, tetapi juga sebagai penilai yang cerdas. Kita harus mampu memilah informasi yang diterima dan tidak mudah terpancing emosi oleh narasi yang diproduksi oleh media massa.
Dengan peran media massa yang objektif dan etis, diharapkan Pilkada Serentak 2024 dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas untuk memimpin daerah-daerah kita. Sehingga, kita sebagai masyarakat dapat memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan.